Thursday, December 01, 2016

Ketika UNBK Jadi UBK

Dulu zaman kurikulum 2013 diintrodusir menteri pendidikan Muh Nuh ada satu mata pelajaran yg dihapus, TIK. Kebijakan ini diambil dengan alasan terlalu banyaknya matapelajaran yg diberikan di kelas. Jadi TIK dimasukkan dalam mata pelajaran lain. Guru TIK tidak lagi mengajar di kelas. Dampaknya siswa siswa tidak lagi diajak praktikum di lab komputer. Aktifitas lab komputer jadi sepi dan hampir dilupakan.

Namun dalam perjalanannya lab komputer tiba2 mendapat perhatian kembali karena munculnya kebijakan menteri pendidikan Anies Baswedan untuk mengadakan penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer, UNBK tahun 2015. Syarat sekolah yg dapat menyelenggarakan UNBK yaitu punya lab komputer dengan jumlah memadai, terkoneksi internet dan punya server yg mampu melayani sampai 40 client. Sekolah-sekolah yg siap segera melengkapi sarana dan prasarana serta menunjuk Proktor dan Teknisi. Dengan persiapan panjang UNBK berjalan sukses meskipun masih banyak kekurangan di sana sini.

Tahun ajaran 2016-2017 ini penyelenggara UNBK semakin banyak. Persiapan dilakukan jauh-jauh hari. Lebih banyak sekolah-sekolah di daerah mendaftarkan keikutsertaannya. Persiapan dilakukan termasuk di dalamnya pembelian server, upgrade dan penambahan komputer serta koneksi internet dipasang. Anggaran siap digelontorkan untuk mempersiapkan perangkat Lab komputer agar pelaksanaan UNBK dapat berjalan lancar. 

Di tengah persiapan UNBK tahun ini bahkan saat Simulasi pertama UNBK tingkat SMA baru saja selesai, tiba-tiba Menteri Pendidikan yang baru Prof Muhajir mengajukan moratorium penghapusan UN. Tentu UNBK akan terdampak. Jika UN berbasis kertas saja dihapus UN berbasis komputer akan semakin kehilangan pijakan legalitasnya. Situs UNBK yg selama ini melayani pelaksanaan UNBK se Indonesia merespon cepat dengan mengganti domain menjadi UBK, Ujian Berbasis Komputer. Proktor yg baru saja menyelesaikan simulasi kaget.

Kebijakan ini jelas membuat badai galau proktor dan teknisi UNBK se Indonesia yg kini jadi UBK itu. Kalau UN dihapus buat apa daerah repot-repot menyiapkan UBK yg berbiaya besar. Apalagi penyelenggaraan UNBK selama ini servernya terpusat di Jakarta jelas tdk singkron dengan kebijakan penghapusan UN dan pelimpahan kewenangan evaluasi tingkat SLTA yg dilimpahkan ke Propinsi dan SLTP dilimpahkan ke Kabupaten Kota. Logikanya kalau kebijakan berubah, kewenangan berpindah maka anggaran juga berubah. Prediksinya UNBK tamat. Lab komputer yg disiapkan untuk UNBK dengan anggaran besar oleh sekolah bakal mubazir. Tidak digunakan untuk pembelajaran maupun evaluasi. Ini realitas pendidikan bangsa kita. Kebijakan yg tidak diwajibkan ya ngapain dijalankan. Tak ada mapel TIK yg wajib diajarkan di sekolah, ngapain ada lab komputer. Tak ada kewajiban UN apalagi ujian berbasis komputer ya ngapain repot mengadakan ujian berbasis komputer UBK. Ayo kita jual lagi saja server dan komputer itu. Uangnya bisa kita pakai untuk 'kesejahteraan' guru... Lab Komputer tamat. IT pendidikan Indonesia game over... (untuk 5 kalimat terakhir jangan dibaca ya...)

Saturday, April 02, 2016

Horor Proctor: Syeremnya Lab UNBK

Proctor. Yap, sebutan ini aku sandang dgn perasaan nano-nano. Bangga, malu, senang, takut, nelangsa, sebal... nano-nano yg rasanya rame... Dua orang diangkat jadi proctor: penanggung jawab pelaksanaan UNBK. Aku jelas bukan ahli server atau jaringan komputer. Profesiku cuma mantan guru TIK yg tdk lagi ngajar TIK karna mapelnya dihapus dari Kurtilas. Apes... tongpesss...

Bagi proctor saat ini menghidupkan server UNBK harus ekstra doa. Mulutnya harus terus berdzikir saat jari tangan menombol power on. Saat matan menatap layar server yg lama tidak kunjung menampilkan windows server. Moga2 tdk terjadi apa2 dengan serverku.

Komat-kamit makin ndremimil dilantunkan saat proses koneksi server lokal ke server pusat. Proctor sering berkeringat meski ruang lab sudah berAC.

"Alhamdulillah..." seruan terdengar seantero ruang.
"Beres, Pak?" tanyaku ikut senang
"Baru malam ini proses koneksi dan sinkronisasi lantjar djaya..."
"Moga besok2 tdk offline lagi"
"Apalagi harapan Proctor seperti kita ini"

Yap. Offline adalah momok para Proctor penyelenggara UNBK, Ujian Nasional Berbasis Komputer. Secanggih apapun kemampuan dan kesiapan krew sekolah tapi jika saat simulasi UNBK status server offline berarti kerja Proctor gatot. Gagal total. Simulasi gagal berarti jadwal belajar siswa kls XII berantakan. Dan wali murid seperti berhak mengadili kami dengan sebutan proctor tdk profesional. Tdk becus...

Sialnya penyebab gatotnya server UNBK sering diluar jangkauan nalar dan kekuasaan Proctor.

Syarat teknisnya: Sambungan internet harus berbandwidth besar dan lancar plus tdk boleh proxy2an. Clear. Sever RAM minimal 8Gb ready, tdk kena virus meskipun syarat menghidupkan VM dan CBTsinc maka firewall harus off dan antivirus tdk bentrok dgn aplikasi UNBK. Terakhir listrik PLN tdk boleh oglangan.

Semua syarat di atas masih bisa disanggupi oleh Proctor. UPS dan genset disiapkan utk suksesnya UNBK. Tapi satu hal yg saat ini para proctor masih bingung. Kadang server lokal offline dgn server Jakarta tanpa sebab. Di luar jangkauan nalar. Settingan dan ID server berubah, SN yg terdiri 12 digit angka itu tdk dikenali. Sinyal strip-strip alias offline. Pas sinyal konek ganti Unlock server dari pusat tdk ketahuan jadwalnya. Demit macam apa ini?

"Kamis malam jum'at saat sinkronisasi kemarin... di luar lab UNBK gelap dan sepi. Lebih sepi dari biasanya. Saya merasa sedang diawasi..." cerita rekan Proctorku tanpa berniat menakut-nakuti. Lokasi Lab UNBK di lantai atas sementara di bawah ada lab biologi yg menyimpan rangka dan torso manusia . Sungguh cocok utk uji nyali, seram.
"Apa kembang diujung lorong itu sengaja ditaruh di sana, Pak?" tanyaku.
"Mosok sih? Mungkin itu bekas praktikum biologi..."
"Tapi Pak Wakasek waktu rapat menyinggung kalo Lab kita ada penunggunya. Perlu diruwat..."
"Oh... Simbah klimis, mbah Prof..."
"Itu crita cuma biar anak2 tdk bikin ulah macam2 di lab, kan...?" selidikku.
"Apa mau tak kenalin..."
......

Malam ini aku sendirian di Lab UNBK. Semua cerita seram sudah kucoba lupakan. Jam 11.30 dua kali gagal sinkron sudah bikin horor. Besok UNBK dipertaruhkan. Semua lampu kumatikan agar jangan sampai listrik mati saat sinkronisasi. Remang-remang. Hanya ditemani cahaya monitor server sementara mulutku tdk berhenti komat-kamit berdzikir.

Lab UNBKku syereem....

(Salam semangat utk para Proctor setanah air)